Eksplorasi Goa Cikarae 2010

Kali ini, kami akan menceritakan pengalaman kami tentang Goa Cikarae. Simaklah pengalaman kami ini.

Goa Cikarae terletak di lahan sekitar tiga hektar tepat di perkebunan warga Tajur, Citeureup, Bogor. Cikarae merupakan salah satu dari beberapa goa di Tajur yang berbentuk horisontal.





Untuk memulai penyusuran kami dapat memilih salah satu dari dua entrance goa/pintu masuk. Entrance pertama, pintu masuknya dipagari dan selalu dikunci. Bagi para penyusur goa biasanya meminta kunci ke Ketua RT setempat.


Menurut Ketua RT Muslim (40), fungsi pagar di jalur masuk Goa Cikarae adalah untuk alasan keamanan dan juga menjaga kondisi goa.

"Selain tidak dimasuki orang tanpa pemberitahuan juga mencegah supaya tidak dimasuki kotoran yang terbawa air saat hujan turun", tuturnya saat ditemui HIMPALAUNAS.

Entrance yang kedua, kami harus melalui lubang vertikal sedalam lebih dari tiga meter, kemudian menuju lubang yang panjangnya sekitar 20 meter lebih dan jalurnya hampir scrambling.


Jalur di goa ini sangat bervariasi, lorong-lorongnya mulai dari yang besar hingga kami harus merangkak, lubang jarum, serta hampir sepanjang permukaan horisontalnya berlumpur dan digenangi air.


Salah satu lubang jarum yang tersulit ada tepat di jalur bagian utara, jalur ini jarang dilewati oleh para caver. Sedangkan di jalur barat dan selatan Goa Cikarae yang terdapat salah satu entrance. Karena itu, bagi para caver yang ingin eksplorasi di goa ini disarankan penyusuran dilakukan pada saat kemarau. yang luas. Jalur sering banjir bila terjadi hujan deras

Kami juga dapat menemui sebuah chumber yang dinding-dindingnya merupakan salah satu habitat kelelawar. Jumlah kelelawar tesebut hingga ratusan, saat berkumpul di dinding goa dapat tampak seolah-olah kamimasuk kekerajaan kelelawar.


”Beberapa saat lalu pemilik tanah membangun sarang walet di goa ini, karena sudah tidak produktif lagi sarang ini dihancurkan oleh pemilik tanah“, tutur Ibom, anggota Linggih Alam di Tajur, Rabu (18/8).

Hal ini, lanjur Ibom, mengakibatkan rusaknya entrance goa ,sisa 2 bangunan masih berdiri kokoh dan kubangan air di sekitar entrance yang terkesan kumuh yang membuat orang urung untuk mengesplorasinya. Padahal, menyimpan banyak karyaTuhan yang tak ternilai harganya.



Menurut Ibom, Goa Ciduren berada di komplek karst Tajur, Citereup yang lokasinya sekamir 200 meter dari Goa Cikarae ke arah Goa Cidomba. Goa ini merupakan goa vertikal Single Pitspoint tanduk di dinding goa sepanjang lorong vertikal yang mengakibatkan gesekan pada tali di dinding goa.

25 meter, untuk menyelurusi goa ini harus menerapkan sistem deviasi pada lintasan tali dikarenakan banyak sekali

Untuk membuat anchor kami bisa menggunakan natural anchor di sekitar mulut goa seperti pohon dan lubang tembus. Saat memasuki lorong goa gerakan kami sangat terhambat karena dinding lorong yang sangat sempit dan tajam-tajam yang sekali-sekali bisa menciderai tubuh kami.

Saat kami sampai di dasar goa, langsung dihidangkan dengan suara aliran air yang cukup deras namun tidak dalam. Di kiri-kanan kami merupakan lorong horisontal, di lorong horisontal bagian kiri lorong goa agak sempit bahkan si caver sekali-kali menggunakan tehnik merayap untuk melewatinya, disini banyaksekali ornamen seperti gordyn yang lumayan besar, soda staraw dan stalaknit yang dialiri oleh air dari atap goa.

Sungguh pemandangan yang menakjubkan, panjang lorong sekitar 100 meter dengan mulut goa berupa swam yang ujungnya tidak bisa dilalui. Untuk lorong di sebelah kanan tidak jauh dari sebelah kiri jalurnya relatif sempit dan berlumpur. Saat kami berjalan 100 meter akan menjumpai lorong vertikal agak scrambling yang di bawahnya merupakan genangan air. Untuk melaluinya, kami menggunakan dua buah webing saat petang tiba banyak sekali burung walet yang terkadang menabrak si caver yang menyelusurinya.

Bagi yang memiliki hobi fotografi, tidak salahnya kami membawa kamera untuk mengambil gambar. Momen yang baik adalah saat matahari tepat di atas kepala kami, sinar pantulannya sangat menarik perhatian seorang penyelusur saat descending/turun dan disinari pantulan matahari. Takhanya itu, banyak sekali ornamen yang sangat indah untuk didokumentasikan tanpa kami harus merusaknya sebagai oleh-oleh untuk dipamerkan atau dikoleksi.

Demikianlah pengalaman kami di dalam Goa Cakarea, nantikanlah cerita kami selanjutnya

Salam Rimba!